SAKA PARIWISATA NASIONAL

Loading

Mewujudkan Generasi Muda yang Peduli dan Terampil di Dunia Pariwisata melalui Saka Pariwisata dan Gerakan Pramuka

Mewujudkan Generasi Muda yang Peduli dan Terampil di Dunia Pariwisata melalui Saka Pariwisata dan Gerakan Pramuka

Indonesia adalah negara dengan kekayaan pariwisata yang luar biasa, mulai dari alam, budaya, hingga kuliner. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sektor pariwisata menyumbang sekitar 4,7% terhadap PDB nasional pada 2023 dan menyerap lebih dari 13 juta tenaga kerja. Namun, potensi besar ini harus didukung oleh SDM yang kompeten dan memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan sektor pariwisata. Di sinilah peran Saka Pariwisata (Satuan Karya Pramuka Pariwisata) dan Gerakan Pramuka menjadi krusial dalam membentuk generasi muda yang terampil dan berkarakter.

Saka Pariwisata: Wadah Pembinaan Generasi Muda di Bidang Pariwisata

Saka Pariwisata adalah salah satu program Pramuka yang digagas oleh Kemenparekraf bersama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk melatih generasi muda dalam pengembangan pariwisata. Menurut data Kwarnas Gerakan Pramuka, hingga 2023, terdapat lebih dari 5.000 anggota Saka Pariwisata yang tersebar di berbagai daerah.

Melalui Saka Pariwisata, para pemuda diajarkan berbagai keterampilan seperti pemanduan wisata (Krida Pemandu), penyuluhan sadar wisata (Krida Penyuluh), pengolahan kuliner lokal (Krida Kuliner), hingga pelestarian budaya dan lingkungan. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tetapi juga praktik langsung di destinasi wisata. Misalnya, di Bali dan Yogyakarta, anggota Saka Pariwisata terlibat dalam program pembersihan pantai, pelatihan guiding, dan festival budaya, yang sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pariwisata berkelanjutan.

Peran Pramuka dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan dan Sosial

Gerakan Pramuka memiliki lebih dari 25 juta anggota (data Kwarnas 2023), menjadikannya salah satu organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia. Nilai-nilai Pramuka seperti disiplin, gotong royong, dan cinta alam sejalan dengan kebutuhan industri pariwisata yang membutuhkan SDM berintegritas dan berwawasan lingkungan.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2022 menunjukkan bahwa anggota Pramuka yang terlibat dalam Saka Pariwisata memiliki tingkat kesadaran lingkungan 30% lebih tinggi dibandingkan pelajar umum. Mereka juga lebih terampil dalam public speaking dan manajemen destinasi, yang merupakan modal penting dalam industri pariwisata.

Sinergi Pemerintah, Sekolah, dan Industri Pariwisata

Agar Saka Pariwisata semakin berdampak, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan pelaku industri. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Pelatihan Bersertifikasi – Kemenparekraf dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dapat memberikan pelatihan dan sertifikasi keahlian pariwisata bagi anggota Saka Pariwisata.
  2. Magang di Destinasi Wisata – Kerja sama dengan hotel, biro perjalanan, dan UMKM pariwisata untuk memberikan pengalaman langsung.
  3. Promosi melalui Media Digital – Anggota Saka Pariwisata dapat dilatih menjadi content creator untuk mempromosikan destinasi wisata di media sosial.

Kesimpulan

Saka Pariwisata dan Gerakan Pramuka memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang peduli, terampil, dan siap bersaing di industri pariwisata. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, program ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas SDM pariwisata tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata dunia yang berkelanjutan.

Mari dukung Saka Pariwisata dan Gerakan Pramuka untuk melahirkan generasi emas pariwisata Indonesia! (Pen: Rohadi Wijaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *