Membangun Generasi Muda melalui Program Saka Pariwisata Berbasis SKKNI
Bayangkan seorang anggota Gerakan Pramuka bernama Andi, yang tinggal di desa kecil dengan alam yang luar biasa indah, tapi jarang diketahui wisatawan. Andi punya impian besar: menjadikan desanya sebagai destinasi wisata terkenal. Namun, ia bingung mulai dari mana. Suatu hari, Andi mendengar tentang program Saka Pariwisata yang berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Program yang nantinya bisa menjadi peluang besar dalam mengubah jalan hidupnya.
Apa itu SKKNI?
SKKNI adalah standar yang mengatur keterampilan yang dibutuhkan oleh berbagai industri di Indonesia. Dalam konteks Saka Pariwisata, SKKNI memastikan pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata yang berkembang pesat.
Program yang Mengubah anggota Saka Pariwisata Menjadi Profesional Pariwisata
Saka Pariwisata memiliki beberapa Krida yang bertujuan untuk membekali anggotanya dengan keterampilan praktis dan pengetahuan mendalam. Tiga Krida utama — Krida Penyuluh, Krida Pemandu, dan Krida Kuliner — sudah menjadi bagian dari pelatihan ketrampilan dasar Saka Pariwisata sejak tahun 2014 silam.
- Krida Penyuluh: Melatih anggota Saka Pariwisata untuk menjadi komunikator yang hebat. Mereka belajar teknik public speaking, storytelling, dan cara menyampaikan potensi wisata dengan percaya diri, anggota Saka Pariwisata dipersiapkan menjadi penyuluh yang inspiratif.
- Krida Pemandu: Mengajarkan etika profesi pemandu wisata, pengetahuan tentang budaya lokal, geologi, dan keterampilan guiding. Anggota Saka Pariwisata dipersiapkan untuk memberi pelayanan terbaik bagi wisatawan.
- Krida Kuliner: Membekali anggota dengan keterampilan dalam memasak dan menyajikan kuliner khas daerah. Anggota Saka Pariwisata diajarkan cara membuat makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai jual, sehingga mereka bisa mengenalkan kuliner daerah sebagai daya tarik wisata utama.

Namun, sesuai Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya No. 03 Tahun 2021, pada Rapimnas Saka yang dilaksanakan pada tanggal 17-19 Desember 2024 di TRW Cibubur. Di hadapan Wakil Ketua Kwarnas Bidang Saka-Sako-Gugus Darma (Sakoma) dan pimpinan Saka tingkat nasional lainnya, rancangan tiga Krida baru diperkenalkan oleh Rohadi Wijaya (Pamong Saka Pariwisata) sebagai langkah re-aktivasi Saka Pariwisata di tingkat nasional, yaitu Krida Digitalisasi Pariwisata, Krida Event Pariwisata, dan Krida Pengembangan Produk Kreatif.
Berdasarkan hasil riset dan pengalaman sejak tahun 2015 melakukan pendampingan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di beberapa daerah, ia meyakini Inovasi ini dapat membuka peluang baru dalam dunia kepariwisataan bagi anggota Saka Pariwisata di seluruh Indonesia.












- Krida Digitalisasi Pariwisata: Mengajarkan bagaimana mempromosikan destinasi wisata lewat media sosial dan situs web sederhana. Anggota Saka Pariwisata bisa memperkenalkan desa mereka kepada dunia dengan cara yang menarik.
- Krida Event Pariwisata: Melatih anggota untuk merancang dan mengelola acara yang menarik wisatawan dan memberi dampak positif pada daerah. Anggota Saka Pariwisata belajar menyelenggarakan festival budaya atau pasar seni yang melibatkan masyarakat lokal.
- Krida Pengembangan Produk Kreatif: Melatih anggota untuk mengenali potensi lokal dan menciptakan suvenir khas yang bernilai tinggi. Ini memberikan peluang ekonomi bagi anggota Saka Pariwisata dan masyarakat sekitar.
Integrasi dengan SKKNI untuk Standar Kompetensi Tinggi
Pelatihan dalam Krida-Krida di Saka Pariwisata nantinya sudah terintegrasi dengan 12 bidang SKKNI Pariwisata, yakni SKKNI Desa Wisata, Pemandu Geo Wisata, Jasa Boga, dan Jasa Konsultansi Pemasaran Pariwisata. Dengan kurikulum berbasis kompetensi ini, anggota Saka Pariwisata mendapatkan keterampilan yang sangat dibutuhkan di industri pariwisata.
Indikator Keberhasilan: Dari Teori ke Aksi
Program Saka Pariwisata Berbasis SKKNI ini memiliki indikator keberhasilan yang jelas untuk memastikan anggota Saka Pariwisata benar-benar siap terjun ke dunia kerja. Beberapa indikator keberhasilan antara lain:
- Kemampuan menyampaikan materi penyuluhan dengan percaya diri.
- Umpan balik positif dari wisatawan dalam simulasi guiding.
- Kuliner yang disajikan memenuhi standar rasa dan estetika.
- Konten promosi digital yang menarik lebih dari 100 interaksi di media sosial.
- Keberhasilan mini-event yang dirancang oleh anggota.
- Produk kreatif yang dihasilkan relevan dan memiliki nilai jual.

Menciptakan Generasi Muda yang Siap Kerja
Program Saka Pariwisata Berbasis SKKNI ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga untuk mencetak generasi muda yang siap berkarier di industri pariwisata. Dengan keterampilan berbasis SKKNI, anggota Saka Pariwisata dapat mengembangkan destinasi wisata lokal, menciptakan peluang usaha, dan membawa pariwisata Indonesia ke tingkat global.
Anggota Saka Pariwisata kini tidak lagi hanya bermimpi. Dengan keterampilan yang mereka dapatkan, mereka dapat memulai usaha promosi wisata desa, memanfaatkan media sosial untuk menunjukkan keindahan alam, memandu wisatawan dengan percaya diri, dan menciptakan suvenir khas yang diminati.
Jadilah bagian dari generasi muda yang siap berkarya, berinovasi, dan memberikan dampak positif bagi Indonesia melalui Program Saka Pariwisata Berbasis SKKNI. Yuk, bergabung dengan Saka Pariwisata dan mulai perjalananmu menjadi pelopor pariwisata masa depan!


